KEGIATAN
PROGRAM ROOTS ANTI PERUNDUNGAN DI
SMPN 4 MANDAH
Setelah mengikuti kegiatan Bimtek Program Roots Anti Perundungan yang diselenggarakan oleh Kemenristek Pusat Penguatan Karakter, akhirnya kami melaksanakan dan mengimplementasikan,kegiatan Program Roots Anti Perundungan di SMP Negeri 4 Mandah. Acara kegiatan program roots di SMP kami dibuka langsung oleh Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir, yaitu Bapak H. Abdullah melalui aplikasi zoom. Dalam kata sambutannya, beliau mengatakan bahwa dia sangat senang sekali bisa membuka kegiatan Program Roots Anti Perundungan di SMP Negeri 4 Mandah. Beliau mengatakan bahwasanya dengan diadakan kegiatan ini diharapkan kedepannya tidak ada lagi kejadian perundungan di sekolah. Guru dan siswa harus saling bersatu untuk memberantas perilaku perundungan di sekolah. Baik perundungan secara verbal, fisik, relasional, dan cyber bullying. Setelah kata sambutan dari pengawas, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Mandah, Bapak M.Musa, M.Pd. Senada dengan apa yang disampaikan oleh pengawas dinas pendidikan, beliau juga mengatakan bahwasanya kita harus selalu menjaga sikap ataupun perkataan kita agar tidak menyakiti hati orang lain.
Dalam
kegiatan program Roots Anti
Perundungan di SMP Negeri 4 Mandah, sebanyak 30 siswa-siswi yang terpilih
menjadi agen perubahan anti perundungan dibekali dengan ilmu dan materi tentang
anti perundungan. Ilmu-ilmu yang mereka dapatkan diharapkan bisa mereka
implementasikan di dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah,
keluarga, maupun di masyarakat. Sebagai agen perubahan mereka diharapkan mampu
menghentikan perilaku perundungan dimulai dari diri sendiri, teman-teman,
keluarga, maupun orang lain.
Selama
kegiatan program roots anti
perundungan di sekolah, para agen perubahan sangat antusias dan senang dalam
mengikuti kegiatan ini. Mereka yang awalnya tidak mengerti tentang perundungan
perlahan-lahan mulai paham. Setelah mendengar bahaya dari perilaku perundungan
yang didapatkan korban perundungan, mereka begitu sedih. Hal ini menandakan
mereka memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama. Mereka semakin yakin
dan percaya pada diri sendiri bahwa mereka siap untuk menjadi agen perubahan
anti perundungan agar tidak ada lagi korban-korban perundungan ke depannya di
dalam lingkungan sekitar mereka.
Di akhir kegiatan program roots anti perundungan, diadakan lomba
membuat poster dan video yang berkaitan tentang anti perundungan. Dari hasil
perlombaan tersebut, didapatlah juara-juara lomba pada tiap kategori. Untuk
lomba poster, juara 1 diraih oleh agen perubahan anti perundungan yang bernama Rizki Alpiansyah, juara 2 diraih oleh
agen perubahan anti perundungan yang bernama Salsabila Kurnia Putri, dan juara 3 diraih oleh agen perubahan anti perundungan yang bernama Serli Rianda. Untuk lomba video anti
perundungan,juara 1 diraih oleh kelompok 1 (Cinta
Nabila, Suci Marillah, Andika, M. Havis, Raudatul, Imel, Yopi,dan Wilsa). Juara
2 diraih oleh kelompok 3 (Sy. Vamelia,
Ahmad Dani, Celsy, Meriam Agustina, Yogi, Salsabila, dan Gestia). Sedangkan
juara 3 diraih oleh kelompok 2 (Divo, Dwi
Agustina, Serli, Rafa, Bunga, Ridwan, Kalvin, dan Nia). Karya-karya siswa
nantinya akan menjadi bahan kampanye anti perundungan yang akan mereka sebarkan
di media sosialnya masing-masing.
Sebelum kegiatan program roots anti
perundungan ditutup, para agen perubahan membacakan deklarasi anti perundungan
yang dipandu oleh fasilitator. Yang pada intinya mereka siap mewujudkan merdeka
belajar, menolak perundungan, menghargai dan menerima pendapat orang lain,
bersikap positif, berdiri sama tinggi duduk sama rendah, bersatu kita teguh, bullying kita runtuh.
Itulah cerita kegiatan program roots anti perundungan yang diadakan di
sekolah kami. Mungkin ke depannya, jika ada waktu dan kesempatan, kami siap
untuk mengagendakan kembali kegiatan-kegiatan tentang anti perundungan yang
sangat bermanfaat ini. Aamiin.
Beberapa karya poster siswa
Karya video anti perundungan karya siswa agen perundungan SMPN 4 Mandah
0 Comments