Tahun 2020 adalah tahun yang bahagia bagi kami keluarga besar SMPN 4
MANDAH. Hal ini dikarenakan sekolah kami mendapatkan bantuan untuk pembangunan
gedung kelas sebanyak 2 lokal. Walaupun masih kurang karena sebenarnya 1 kelas
lagi ruangannya juga sudah rusak. Namun demikian, kami tetap bahagia dan
bersyukur karena akhirnya sebagian siswa-siswi SMPN 4 MANDAH sudah bisa belajar
di kelas yang nyaman dan bersih. Kalau diingat masa sebelum adanya bangunan baru
tersebut yang pernah aku ceritakan di sini (https://www.amrolani.com/2019/08/potret-sekolahku-sekolahku-rumah.html), kami sangat
bersyukur dengan bantuan dari pemerintah. Bertahun-tahun sudah penantian
masyarakat di desa Belaras agar anak mereka bisa belajar dengan nyaman
terwujud. Semoga ke depannya pemerintah semakin memperhatikan keadaan sekolah
yang berada di pelosok agar terciptanya pemerataan pembangunan sekolah di kota
dan di pelosok daerah.
Sedangkan aku, selain bersyukur
dengan adanya bangunan kelas baru,aku juga bersyukur dengan berdirinya rumah dinas
baru bagi guru SMPN 4 MANDAH. Selama ini, semenjak berdirinya sekolah itu belum
pernah ada rumah dinas guru. Dengan adanya rumah dinas untuk guru di SMPN 4
MANDAH mencetak sejarah baru dan sangat penting demi kesejahteraan dan
kenyamanan guru yang ditempatkan tugas di sekolah tersebut. Bahan-bahan untuk
membuat rumah dinas guru sebagian kami ambil dari bangunan lama yang sudah
tidak difungsikan lagi karena sudah tidak layak pakai. Kekurangan bahannya kami
beli sendiri sampai rumah itu selesai dibuat. Beruntungnya, teman satu
penempatanku dan keluarganya sudah berpengalaman dalam membuat rumah. Maka
merekalah yang membuat rumah tersebut sehingga bisa mengurangi beban biaya yang
dikeluarkan apabila menyuruh orang lain yang mengerjakannya. Aku sangat berterima
kasih atas semuanya. Dengan adanya rumah dinas baru setidaknya bisa mengurangi
biaya hidup kami di sana karena beberapa bulan kami tinggal di sana harus
membayar sewa kontrak rumah. Begitu pula dengan adanya bangunan kelas baru,
diharapkan bisa meningkatkan minat belajar siswa-siswi SMPN 4 MANDAH di
sekolah.
Oh ya, selain itu, aku juga
sangat senang karena di Desa Belaras sekarang air PAM sudah masuk di desa ini
yang membuat biaya hidup masyarakat di desa ini berkurang. Karena
perbandingannya, jika masyarakat membeli air satu drum harganya berkisar 25.000
ribu rupiah maka masyarakat bisa mengeluarkan biaya untuk membeli air cukup
tinggi berkisar 200.000-500.000 ribu per bulan. Karena rata-rata pemakaian air
satu drum itu berkisar dua hari lebih bagi yang sudah berkeluarga atau paling
lama satu minggu jika mereka belum bekeluarga. Sedangkan jika pakai air PAM
masyarakat hanya mengeluarkan biaya sekitar 4.000 ribu lebih sedikit per
drumnya dan dalam sebulan mereka hanya mengeluarkan 20.000 rupiah-50.000
rupiah. Bisa dibayangkan, betapa jauhnya perbedaan ini.
Selain itu, di Desa Belaras juga sudah masuk listrik PLN dengan biaya per
bulannya jauh lebih murah dibandingkan menggunakan PLTD. Walaupun masih
setengah hari hidupnya tapi ini lebih baik daripada sebelumnya. Namun demikian,
harapan masih tetap ada bagi kami masyarakat di desa ini, semoga ke depannya
listrik PLN di Desa Belaras bisa hidup 24 jam non stop.
Sampai di sini dulu tulisanku kali ini, selamat menyambut tahun baru,
semoga kita semua ke depannya menjadi lebih baik dan doa-doa yang kita
panjatkan dapat terwujud. Usaha dan doa wajib kita lakukan, hasilnya kita
serahkan sama yang Maha Segalanya.
Aamiin… Sampai jumpa di tahun baru … dadadada…..
Belaras, 13
Desember 2020
0 Comments