Halo way ...
Kali ini aku akan mereview sedikit sebuah novel yang berjudul "Guru Aini" dari penulis idolaku yaitu Pakcik Andrea Hirata. Walaupun udah telat ... tapi nggak papalah ya ... itung-itung pahala karena berbagi informasi di bulan Ramadhan ini ... hhee ...
Novel ini menceritakan
tentang seorang guru yang bernama Desi Istiqomah. Dia mengajar guru matematika
di daerah pelosok Provinsi Bangka Belitong, tepatnya di Pulau Tanjong Hambar.
Waktu masih sekolah … dia
dikenal oleh guru-gurunya sebagai siswa yang sangat pintar. Setelah tamat
sekolah … mudah saja baginya masuk ke universitas mana pun yang ia mau karena
kepintarannya . Namun ternyata … hati nuraninya lebih memilih untuk ikut
pendidikan diploma 3 yang diselenggarakan pemerintah untuk mencetak guru-guru
matematika. (hal.2). karena ia sangat terinspirasi oleh guru matematikanya
ketika ia masih sekolah yaitu ibu guru Marlis.
Sebenarnya … tempat
penugasan bukanlah di Tanjong Hambar melainkan di daerah Bagansiapiapi yang
keadaan daerahnya lebih maju. Lalu … kenapa ia lebih memilih daerah yang terisolir nun jauh di sana ? karena rasa peduli, kasihan, dan setia kawan yang tinggi
serta jiwa petualang yang ingin hidup penuh tantangan akhirnya ia rela menukar tempat penugasannya dengan sahabat karibnya Salamah.
Singkat cerita … ia pun
berangkat ke tempat penugasan setelah melalui drama sedih sedu sedan perpisahan
dengan keluarganya … namun ia tetap tegar. Tak disangka tempat penugasannya
sangat jauh dari tempat tinggalnya. Ia harus menempuh perjalanan yang panjang
baik darat maupun laut. Berkali-kali ia harus turun-naik mobil angkutan …
gonta-ganti kapal untuk sampai di tempat penugasannya. Akhirnya ia bisa sampai
setelah beberapa hari lamanya.
Setibanya ia di sana …
dia merasa keputusannya untuk menjadi guru matematika sangatlah tepat sekali. Karena
ia bisa merasakan kebahagiaan yang amat mendalam. Dipanggil ibu guru membuat
dirinya terharu dan melambung tinggi. Sampai akhirnya ia dikenal dengan
panggilan Ibu Desi.
Hari pertama mengajar …
di dalam hatinya ia sangat berharap bisa menemukan seorang anak murid yang
pandai matematika di kampung tersebut. Namun … apalah daya selama
bertahun-tahun mengajar di sekolah tersebut … ia belum pernah ditakdirkan
bertemu dengan anak yang impikan. Pernah ada … satu anak murid yang membuat ia
kagum dan bangga karena kepandaiannya dalam pelajaran matematika. Nama anak
murid tersebut adalah Debut Awaludin. Namun sayang … belum sempat ibu Desi
menunaikan nazarnya untuk mengganti sepatu olahraga yang ia pakai
bertahun-tahun semenjak ia datang ke sana … anak murid tersebut telah
mengkhianatinya lebih dulu. Debut awaludin menyia-yiakan kegeniusan
matematikanya dengan men-drop-out-kan
dirinya sendiri. Ibu Desi terluka … ibu Desi kecewa … ibu Desi sangat sedih.
Tahun-tahun berikutnya …
ia belum menemukan lagi sosok anak murid seperti Debut Awaludin. Ada dua orang
anak murid yang pintar yaitu Jafarudin dan Nadirah. Namun … kedua murid
tersebut belum mampu mencuri hatinya. Selebihnya … Yang tersisa di depan matanya
adalah anak murid yang IQ-nya jongkok ketika belajar matematika. Misalnya … Aini
yang selalu sakit perutnya ketika belajar matematika … tapi ketika sudah
selesai langsung hilang sakitnya. Selalu kena hukum dan kena marah karena tidak
bisa mengerjakan matematika. Ataupun Djumiatun
Edjaan Lama yang selalu memutar-mutar bola matanya seperti gasing ketika belajar
matematika … yang membuat buk Desi menangis putus asa dicampakkan harapan.
Akan tetapi … ia tidak
pernah patah semangat untuk tetap menemukan anak murid yang ia cari-cari selama
ini sampai nazarnya terbayarkan. Sampai suatu ketika takdir menyapanya
menemukan anak murid yang ia cari selama ini. Anak murid pengganti Debut Awaludin
bukanlah pemain baru. Dia yang selama ada di hadapannya selalu dihukum …
dimarahin karena kejongkokan dalam belajar matematika. Penasaran ? … baiklah
way … aku beritahu kepada kalian kalau anak murid kedua yang mencuri hati bu Desi
adalah Aini. Loh … kok bisa … bukankah sebelumnya aku sudah mereview sosok Aini
di paragraf sebelumnya … bagaimana sepak terjangnya dalam belajar matematika. Begitu
lemahnya ia dalam mentransfer pelajaran matematika di otaknya sehingga ia kerap
dihukum dan dimarah habis-habisan oleh gurunya. Tetapi …kenapa pada akhirnya ia
bisa menjadi siswa yang dibanggakan bu Desi dan bisa membuat bu Desi menunaikan
nazarnya.
Apakah kalian penasaran
dengan ceritanya … ayo … tunggu apalagi way … silahkan di beli novel terbaru
karya Pakcik Andrea Hirata yang berjudul Guru Aini. Dijamin bagus dan bikin
kita ketagihan untuk membacanya lagi… lagi … dan lagi. Karena aku sendiri sudah
membuktikannya. Gaya ceritanya yang lucu (versiku) serta pemilihan kata yang mudah dimengerti dan mendidik. Serta ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari novel ini way. Oh ya … kalau bisa … baca terlebih dahulu karya pakcik
sebelumnya yaitu novel OOB (Orang Orang Biasa) sekuel dari novel ini.
Baiklah way … cukup sampai di sini
dulu reviewnya ya … dadada …
Pekanbaru, 6 Mei 2020
2 Comments
salutte dengan pak amro,,,blog saya saja belum rapi...masih pemula saya, hehehe bolehlah kolaborasi dengan pak amro...hehehe
ReplyDeleteTerima kasih ibuk sudah menyempatkan waktu untuk berkunjung ke blog saya. Boleh buk. Kalau ada waktu kita kolaborasi bersama buk
Delete