KENALAN DULU YUK …
Halo
semuanya, ini adalah post pertama di blogku. Jadi, harap maklum kalau masih
kosong. Hehee. First, blog ini akan diisi tentang biodataku agar kalian para
pembaca yang budiman bisa mengenal siapa penulis blog ini. Syukur-syukur nantinya
ada yang sayang nantinya . jiaahhh …(ngarep)
Ini
orangnya …
Call
me I’am
Aku dilahirkan di muka bumi ini
bertepatan pada bulan Ramadhan. Itulah sebabnya namaku ada-RO- di bagian tengahnya. Semoga nanti orangnya juga seperti bulan
Ramadhan yang penuh kebaikan. Aamiin. Penulis berasal dari kota Lubuklinggau
dari keturunan suku Pasemah, Lahat karena kedua orang tua penulis berasal dari
sana. Dari kecil sampai besar, kehidupan penulis dihabiskan di kota tercintaku,
Lubuklinggau. Termasuk masa sekolah dari SD sampai bangku kuliah yang semuanya
berada tak jauh dari rumahku. Karena itulah, ada salah satu temanku yang bilang
aku “BUJANG MAJAPAHIT”. Sebab aku tidak pernah keluar sekolah dari lingkungan Majapahit.
(Ododoy ….). Tapi, julukan itu akhirnya lepas dariku karena akhirnya saya bisa
keluar juga merantau sampai ke ujung Timur Indonesia yaitu di Papua. Tidak
pernah menyangka sebelumnya kalau aku bisa merantau sejauh itu. Bagaimana
ceritanya ?
begini
ceritanya pemirsa sekalian. Jadi, setelah aku lulus kuliah, aku iseng-iseng
cari lowongan kerja maupun beasiswa S2 untuk guru. Tak sengaja, ku melihat
tenda biru. Eh, maksudnya membaca tentang SM-3T. karena menarik, aku lanjut
membuka websitenya. Ternyata oh ternyata, SM-3T sedang membuka pendaftaran bagi
para sarjana keguruan untuk ikut bergabung dalam programnya. Kulihat semua
persyaratannya dan semuanya bisa aku penuhi. Singkat cerita, aku mendaftar dan
aku dinyatakan lulus setelah melewati berbagai tes. Dimulai dari seleksi
berkas, tes online serta tes wawancara. Lalu aku ditempatkan tugas mengajar di
Papua tepatnya di SMAN 1 Asologaima. Mengajar di Papua adalah impianku waktu
kuliah dan bersyukur bisa terwujud. Dan tak kalah bahagianya lagi, untuk
pertama kalinya aku naik pesawat terbang (Garuda) dengan gratis karena semuanya
ditanggung oleh pemerintah. Alhamdulilah. Begitulah ceritanya teman-teman kisah
mengapa aku bisa sampai merantau ke Papua. Kalau kalian penasaran tentang
cerita pengalamanku ketika mengajar di Papua, tenang saja, nanti akan di post
di episode berikutnya. Sabar yah pemirsa. Untuk masalah hobby, aku paling
menyukai dunia travelling dan tulis-menulis. Oleh karena itu, blog ini salah
satu cara untuk menyalurkan hobi penulis. Semoga suatu saat nanti, aku bisa
menjadi penulis kesukaanku yaitu Pakcik Andrea Hirata. Aamiin.
Sekian
dulu perkenalan dariku, kita jumpa lagi di post berikutnya. Kalau ada
pertanyaan lebih lanjut, kalian bisa tanyakan langsung di kolom komentar. Bye
….
Belaras, 26 Juli 2019
10 Comments
wait for next chapter hehehe
ReplyDeleteMksih pak... Dtnggu aja ya pak
DeleteWwwwwwooooowwww... dah gak sabar choooyyy chapter 2 nya..😃😆
ReplyDeleteMksih buk... Dtnggu aja ya
DeleteKeren
ReplyDeleteMksih buk udah mampir
DeleteKeren, semangat membacanya
ReplyDeleteMksih buk... Mampir trus buk ya k lapar saya... Hhee
DeleteBarakallahufiik
ReplyDeleteMasya Allah tulisannya bagus, smoga suatu saat punya sekolah sendiri ya pak dan keluarnya lebih jauuuh lg smpai mekah. Aamiin
Mksih buk doanya... Jangan bosan mampir ya
Delete